TeknologiKapal Tanpa Awak. Di tahun 2021 ini, banyak pihak yang membicarakan soal kehadiran kapal tanpa awak atau Marine Autonomous Surface Ships (MASS). Menurut dia penerapan MASS di Indonesia harus dipikirkan matang-matang. "Saya tegaskan bahwa saya bukan anti terhadap kemajuan teknologi kapal laut. Tapi sebelum diterapkan sepenuhnya
Prosedur dan Tips Keselamatan ABK Personil Di Atas Kapal Pekerjaan diatas kapal merupakan salah satu pekerjaan yang sangat membahayakan di dunia dimana pekerjaan ini memiliki beberapa resiko yang dapat terjadi hingga dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Industri shipping sekarang ini terikat dengan aturan-aturan seperti SOLAS dan aturan lainnya yang mengatur keselamatan kerja termasuk juga kepada perusahaan untuk disiplin dalam menerapkan segala aspek peraturan keselamatan di laut. Disini akan dibahas mengenai keselamatan crew kapal atau ABK saat bekerja diatas Keselamatan Untuk Pelaut di Atas KapalSaat kita berbicara tentang keselamatan personil, penting untuk dipahami bahwa kesediaan peralatan keselamatan yang tepat untuk pelaut tidak dapat menjamin lingkungan kerja yang aman tidak dapat diciptakan. Pelaut harus menyadari dan memahami mengenai keselamatan dan keamanan di atas kapal itu sendiri. Sehingga harus ada kebutuhan dari personil itu sendiri untuk mengembangkan kebiasaan yang terhadap keselamatan dan untuk membuat lingkungan kerja lebih aman dan terjamin. Untuk memastikan bahwa Anda mempunyai tingkat keselamatan saat bekerja di kapal, ada beberapa hal perlu dilakukan yaitu1. Awareness terhadap sekitarLangkah pertama dan terpenting dalam keselamatan pribadi di atas kapal adalah dengan memperhatikan lingkungan sekitar Anda. Kesadaran tentang lingkungan mencakup mengetahui ruang kerja Anda, risiko dan bahaya yang ada di sekitar Rasa kecurigaan keselamatanSetelah memperhatikan sekeliling Anda secara menyeluruh, termasuk risiko / bahaya, periksa tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh setiap jenis kecelakaan di area tersebut. Selalu perhatikan bahwa jumlah risiko yang terlibat dengan pekerjaan apa pun di atas kapal selalu lebih besar daripada yang akan Anda hitung. Selain itu, pastikan anda mempertimbangkan keraguan dan rasa kecurigaan dengan benar sebelum memulai pekerjaan. 3. Perhitungan Resiko yang terjadiBaik untuk personil di atas kapal untuk mengetahui jumlah risiko yang terlibat dengan pekerjaan sebelum melakukannya. Kurangi atau minimalkan bahaya sebanyak mungkin dari tempat kerja Anda sebelum melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada Anda. Meminimalkan jumlah risiko yang terlibat akan meningkatkan tingkat keselamatan pribadi Memeriksa APD sebelum bekerjaAlat pelindung diri APD di kapal memberi Anda alat untuk meningkatkan keselamatan Anda di kapal. Pastikan Anda menggunakan peralatan keselamatan yang tepat seperti yang sesuai dengan pekerjaan. Anda juga harus mengetahui pengoperasian dan cara kerja semua alat keselamatan di Escape RouteDalam situasi keadaan berbahaya, selalu rencanakan strategi keluar Anda dari tempat kerja Anda melalui rute yang paling mudah dan cepat. Rute pelarian adalah pilihan terakhir yang akan Anda upayakan jika semua tindakan untuk mengurangi kecelakaan Keselamatan di Atas KapalSetiap pekerjaan dan tempat yang ada di kapal, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan yang dilakukan oleh setiap crew di atas kapal. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berada di atas kapal1. Keselamatan di Ruang MesinMemegang pegangan pada tangga saat menggunakan tangga. Juga, berhati-hatilah jika ada minyak atau bahan selip lainnya di lantai. Selalu kenakan perlengkapan safety gear yang disediakan untuk Anda, terutama helm safety saat bekerja di ruang terhadap mesin/alat yang bekerja pada RPM tinggi. Semua peralatan bergerak/ berputar harus dilindungi sebaik mungkin agar tidak terlepas saat yang disebutkan sebelumnya, karena banyaknya oli pelumas dan bahan bakar di ruang mesin, kemungkinan tergelincir dan tersandung tinggi. Oleh karena itu, selalu awasi kebocoran pernah bersandar atau meletakkan diri Anda di pagar railing karena dapat menyebabkan tersandung dan jatuh dari ketinggian. Selalu gunakan tali pengaman saat bekerja di berlari di ruang mesin. Bahkan selama alarm darurat, agar tetap berjalan dengan Merokok di Ruang pernah menyentuh pipa bahan bakar atau uap dengan tangan kosong. Pastikan isolasi pada sistem pipa uap dan bahan bakar, dan benar-benar dalam keadaan kering. Adanya minyak di atas atau di bawah permukaan dapat menyebabkan kebakaran. Jangan pernah mengangkat beban berat sendirian. Perhatikan beban benda dan kapasitas angkat pernah mengabaikan ketidaknormalan apa pun pada mesin. Selalu periksa, laporkan dan semua operasi darurat dan prosedur Anda melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan sebelum mengerjakan sistem kelistrikan untuk menghindari bahaya sengatan listrik. Jika ada bagian dari sistem deteksi kebakaran yang sementara tidak berfungsi karena perbaikan apa pun harus diinformasikan ke setiap Bunkering harus dipastikan berfungsi dan ditest setiap bulannya saat sebelum pengisian bahan tidak ada orang yang berjaga pada ruang mesin, pintu masuk eksternal ke ruang mesin harus dikunci kecuali pintu masuk yang telah ada material yang mudah terbakar yang tertinggal pada meja atau ember di ruang mesin setelah melakukan suatu harus digunakan sesuai pedoman dan pengukur tekanan harus diuji dan dikalibrasi secara berurutan setiap Inspection harus dilakukan setiap bulan2. Keselamatan di DekBerhati-hati terhadap pipa dan perlengkapan dek lainnya yang dapat menyebabkan tersandung dan jatuh. Pastikan Anda benar-benar mengetahui mesin di atas dek, bersama dengan tindakan pencegahan dan pengoperasian keselamatan. Jangan pernah berjalan di bawah beban yang diangkat dan lokasi alat pemadam kebakaran lokasi lifebuoy dan liferafts di kapal berada di laut, selalu beri tahu seseorang sebelum keluar ke geladak sendirian, bahkan selama jam tidak pernah keluar ke dek saat cuaca bekerja di bagian haluan atau buritan kapal, waspadalah terhadap tali, rantai, dan mesin, terutama saat dioperasikan di pernah bersandar di sisi kapal atau di pagar samping railingSaat menggunakan gangway, pastikan tersedia pegangan dan jaring lokasi sambungan international shore connection, fire plan, fire hydran, dan selang di lokasi peti kemas IMDG International Maritime Dangerous Good/ barang berbahaya dan spesifikasinya termasuk prosedur darurat penanganannyaSaat bekerja di ketinggian seperti di tiang atau area jembatan, selalu kenakan tali memasang gangway di pelabuhan, selalu kenakan tali pengaman dan jaket gunakan semua alat pelindung diri APD yang diperlukan dan bekerja dalam Keselamatan di Ruang AkomodasiPastikan kamar Anda bersih dan higienis agar bebas pintu akses kabin Anda hanya memiliki sistem penguncian di dalam, yaitu tidak ada kait tambahan di luar pintu. Selain itu, pastikan sistem pengunciannya memudahkan Anda untuk keluar ruangan meskipun pintu terkunci dari luar. Pastikan paking dan engsel karet lubang port bekerja dengan benar dan memiliki kedap air untuk menghindari masuknya air dalam cuaca buruk atau merokok sambil duduk atau berbaring di tempat tidur dan jangan membuang rokok hidup di tempat pernah menggunakan hot plate atau pemanas untuk keperluan memasak di dalam kabin Anda. Jangan pernah menggunakan kabel terbuka tanpa steker atau kabel telanjang di dalam pastikan rangkaian listrik tidak pernah kelebihan beban, misalnya terlalu banyak sambungan yang dimasukkan ke dalam satu pernah meletakkan pakaian Anda di dekat atau di atas pemanas ruangan atau pernah meninggalkan setrika tanpa pastikan semua sirkuit listrik di area akomodasi dalam keadaan baik untuk menghindari kebakaran pernah meninggalkan panci minyak tanpa pengawasan di operasi pengelasan atau pemotongan gas dilakukan di dalam akomodasi, semua tindakan pencegahan yang diperlukan harus disiapkanDi kapal tanker, ventilasi akomodasi hisap harus jauh dari ruang kargo karena uap kargo dapat masuk ke dalam area akomodasi dan menciptakan udara yang mudah terbakar. 4. Keselamatan di Dapur GalleyJagalah kebersihan di celemek dan pakaian keselamatan lainnya saat bekerja di dapurAmankan semua peralatan dan benda tajam pisau, garpu dll jika tidak Route harus selalu jelas dan saat menggunakan air panas dan minyak yang pernah membebani steker atau sirkuit apa pun secara Anda mengetahui lokasi dan pengoperasian alat pemadam di tidak ada serangga dan hama di dapurWaspada saat menggunakan peralatan listrik. Pastikan kabel dan bagian lain yang diperlukan diisolasi dengan benar dan tidak ada risiko sengatan sarung tangan saat menangani peralatan panas. 5. Keselamatan di Workshop Ruang MesinSelalu kenakan alat pelindung diri yang tepat sebelum melakukan operasi apa pun di bengkel. Pastikan Anda tahu cara mengoperasikan mesin dan peralatan bengkel dengan aman. Ketahui alat yang tepat yang dibutuhkan untuk setiap mesin di bengkelPastikan pelindung mesin selalu satu pekerjaan pada satu waktu dan jangan pernah mengganggu orang yang mengoperasikan peralatan di bengkelHindari rambut panjang atau ikat saat bekerjaSelalu pakai pelindung mata di bengkel karena ini adalah tempat untuk pengelasan, penyangga, pengikisan, alat pemadam kebakaran terdekatLaporkan semua peralatan dan peralatan yang rusak, dan hindari menggunakannyaJaga bengkel bersih dan keringLaporkan semua kondisi berbahaya dan tidak aman di matikan semua peralatan dan mesin di bengkel setelah Keselamatan di Ruang Cargo Cargo HoldBeri tahu crew departemen mengenai masuknya anda ke ruang kargo sebelum masukUsahakan untuk selalu memasuki palka dengan satu orang yang berdiri di dekat pintu masuk palkaPastikan Anda mengenakan APD yang diperlukan dan perlengkapan komunikasi walkie-talkie berfungsi dengan benarSaat memasuki ruang kargo kapal kering peti kemas / karir curah, dll., Pastikan bahwa ventilasi tersebut baik dan blower untuk ruang itu terus berjalan. Saat memasuki ruang kargo tanker kapal tanker minyak / tanker gas, pastikan palka kosong, bebas gas, dan diperiksa untuk hidrokarbon, oksigen, dll. Juga pastikan itu disertifikasi sebagai aman untuk masuk oleh manajemen masuk ke dalam tangki melalui palka atau lubang kecil, pastikan palka diamankan dengan benar dan tidak menutup secara tidak Anda membawa lampu yang disetujui sebelum masukBerhati-hati saat turun di palka dengan tanggaJika berada di dalam palka kontainer, jangan masuk di antara rak kontainer saat kapal sedang semua kegiatan pembersihan, pengelasan, pengecatan pekerjaan panas, dll di dalam ruang cargo, agar mendapat persetujuan sebelumnya dan isi daftar periksa yang diperlukan Checklist form7. Keselamatan saat Maintenance MesinSelalu gunakan semua peralatan pelindung diri yang diperlukan saat melakukan pekerjaan perawatan pada mesinIsi formulir penilaian risiko dan minta meeting untuk memahami persyaratan dan prosedur pemeliharaanPastikan semua katup dan saluran yang diperlukan ditutup saat pekerjaan pemeliharaanIkat rambut panjang saat mengerjakan maintenance mesinJangan pernah melakukan pekerjaan jika Anda tidak yakin dengan prosedur untuk bekerja berpasanganSelalu gunakan alat yang tepat untuk pekerjaan perawatanSelalu periksa alat untuk setiap kerusakanJangan pernah melakukan pekerjaan Anda dengan terburu-buru, luangkan waktu untuk mengikuti semua prosedur keselamatan. 8. Keselamatan saat Cargo HandlingAlat pelindung diri harus dipakai selama operasi kargo yang meliputi sepatu keselamatan, helm pengaman, pakaian keseluruhan, sarung tangan, menangani operasi kargo yang sedang berlangsung, berhati-hatilah agar tidak menghalangi atau berdiri di bawah beban berat apa personel melibatkan prosedur pengikatan yang benar untuk menghindari cedera punggung dan keseleoLashing Bridge dan jalan harus dalam kondisi aman untuk bekerja. Semua alat lashing pengikat harus berada di tempatnya dan tidak dibiarkan tergeletak di lantai lashing bridgeSeseorang tidak boleh berdiri atau berjalan di bawah spreader atau keselamatan harus dipasang di tempat yang harus bebas dari minyak atau bahan berminyak. Ruang kargo yang berisi kargo berbahaya harus memiliki ventilasi yang baik. Masuk ke dalam cargo hold dengan ventilasi yang tidak memadai tidak boleh diizinkanPintu keluar darurat dan escape route harus bebas dari semua penghalang setiap saat. 9. Keselamatan saat Operasi Jangkar dan TambatHindari penggunaan kabel dan tali tua dan rusakHindari tali tambat tidak diikat tetapi disimpan di ujung drum winchRawat peralatan tambat dengan baikHarus adanya pengawas saat operasiSediakan Dek anti selip tidak tersediaGunakan Alat Pelindung Diri APDLakukan inspeksi dan pengujian mesin dan tali tambat secara teraturBerhati-hati terhadap tali yang berserakan dan gulung tali yang tidak digunakan10. Keselamatan di Ruang Tertutup Enclosed SpaceRisk Assessment harus dilakukan oleh petugas yang kompeten karena keterbatasan atas kekurangan oksigen dan berpotensi membahayakan potensial harus diidentifikasi seperti adanya gas terbatas harus berventilasi baik sebelum kemungkinan bahaya kebakaran harus diminimalkan jika pekerjaan panas akan dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengosongkan tangki bahan bakar atau tangki bahan kimia di sekitar tempat pengerjaan tertutup harus diperiksa untuk kandungan oksigen dan kandungan gas lainnya dengan bantuan penganalisis oksigen dan detektor oksigen harus terbaca minimal 20% volume. Persentase yang kurang dari itu tidak dapat yang cukup harus ada di ruang tertutup sebelum masuk. Izin kerja dan daftar periksa checklist harus "Men at Work" di tempat kerja harus disediakanPetugas jaga harus diberitahukan sebelum memasuki ruang Satu orang harus selalu dalam posisi siaga, di luar ruang tertutup untuk berkomunikasi dengan orang di dalam ruang dan tetap memeriksa kandungan alat deteksi oksigen ke dalam ruang tertutup dan tingkat oksigen harus dipantau sepanjang waktu. Segera setelah level turun, petugas harus membunyikan alarm dan ruangan harus segera ditinggalkanDilarang membawa sumber penyulut api ke dalam kecuali master atau petugas yang kompeten untuk membawanyaJumlah orang yang memasuki ruang tertutup harus dibatasi hingga jumlah orang yang benar-benar dibutuhkan di dalam untuk pekerjaan penyelamat dan rescue harus ada di luar ruang tertutup alat bantu pernapasanSetelah pekerjaan selesai dan ketika orang tersebut keluar dari ruang tertutup, daftar periksa setelah bekerja harus Keselamatan saat Pekerjaan Cleaning dan Painting di KapalHal pertama yang pertama, selalu kenakan alat pelindung diri APD seperti kacamata, helm, sarung tangan, sepatu pengaman dll saat melakukan operasi chipping dan area kerja bebas dari semua rintangan dan lihat escape route teraman dan melakukan chipping, scraping, wire brushing dll. Selalu pastikan Anda memakai kacamata, masker dan pelindung telinga. Cedera yang paling sering terjadi pada operasi tersebut adalah cedera masker pengaman untuk menghindari menghirup debu berkarat dan serpihan ketahui sakelar atau sistem pemadaman saat bekerja pada mesin listrik atau pneumatik seperti chipper dan mesin chipping dengan benar untuk menghindari cedera pada tanganPastikan tangan Anda tidak berminyak sebelum menggunakan alat pembersih apa pun seperti chipper, scrapper, atau sikatJika Anda membersihkan area di atas kepala overhead, pastikan area tersebut bersih dan tidak ada risiko benda jatuhJika membersihkan area di dekat mesin, pastikan Anda jauh dari jangkauan pengoperasian mesinJika membersihkan beberapa mesin, pastikan mesin dimatikanJika menggunakan bahan kimia untuk tujuan pembersihan, lakukan semua tindakan pencegahan yang sesuaiSaat mengerjakan blaster untuk membersihkan permukaan dek, ketahui semua operasinya dan prosedur mematikan sistem mesin dengan baikHydro blaster beroperasi dengan tekanan hidrolik tinggi 1000 bar. Jangan meletakkan tangan Anda di atas nosel saat mesin ONJauhkan blaster bertekanan tinggi saat sedang beroperasiHindari membersihkan mesin yang sedang berjalan Harus tersedia ventilasi di area tertutup saat pekerjaan pengecatanWaspadai tekanan tinggi dari peralatan pengecatan semprot spray12. Keselamatan saat Proses BunkeringKenakan semua APD seperti helm, sarung tangan minyak atau karet, kacamata pelindung, boots, mengbungkan pipa atau sambungan, gunakan ukuran alat yang benarSelalu berhati-hati saat turun ke tongkang pemasok minyak supplierJangan membawa peralatan tambahan saat menggunakan tangga. Gunakan tali dan ember untuk menurunkan alatGunakan crane kapal untuk menarik atau mengangkat pipa bunker berat di kapalJangan merokok di dek selama operasi bunkerBaca MSDS Material Safety Data Sheet yang disediakan oleh penyedia bunkerSiapkan kotak P3K untuk satu alat pemadam portabel untuk cuci kulit Anda dengan banyak air jika terkena minyak. Lepaskan sepatu dan pakaian yang terkontaminasi jika ada minyak di agar area bunker bersih dari semua peralatan agar tidak tergelincir, tersandung dan jatuh Jika terjadi tumpahan minyak, segera bersihkan tumpahan dengan menggunakan peralatan tekanan minyak yang disuplai dan jangan pernah bersandar pada pipa yang terhubungJangan pernah bersandar pada railingJika uap terhirup, pindahlah ke tempat yang berudara segar. Jika sulit bernapas, ambil oksigen13. Keselamatan saat Operasi CraneKetahui Dimensi Crane, yaitu total pengangkatan, spesifikasi boom, safety helmet dan kacamata pengaman selama pengoperasian kapasitas crane yaitu SWL - Beban Kerja yang Aman dan tidak pernah melebihi SWL yang tombol berhenti darurat derek. Selalu periksa area operasi derek sebelum menggunakan terlebih dahulu kontrol operasi lengkap sebelum menangani bebanSaat mengoperasikan Cargo Crane, selalu minta bantuan orang lain di dek untuk mengawasi pengoperasian bongkar muatMengetahui dasar-dasar parameter yang diperlukan dalam sistem crane yaitu suhu, tekanan, rute dan tujuan muatan yang paling pernah meninggalkan beban yang sedang diangkat tanpa pengawasan. 14. Keselamatan saat Bekerja di KetinggianSelalu pakai semua alat pelindung diri APDPeriksa dan kenakan tali pengamanSelalu periksa dan uji semua tali, baik tali pengaman, gantline, atau stage ropeGunakan tangga yang sesuai untuk mencapai atau menurunkan dari platform kerja. Jangan pernah ā€œmenaiki kerekanā€ atau menggunakan tali untuk mencapai area kerjaPemanjat harus mengait ke rel penahan jatuh pada titik yang kuat dan tetap terikat padanya setiap saat saat di membawa beban ekstra bersama Anda. Perkakas dan penyimpanan dapat dikirim naik atau turun sesuai baris dalam wadah yang Anda harus mengerjakan tangga portabel, pastikan tangga bertumpu pada alas yang kokoh dan diamankan sedekat mungkin dengan tempat peristirahatan atasnyaJangan bersandar atau terlalu jauh dari portabel atau tangga pilot
Berikutini adalah alat keselamatan kerja kapal yang harus ada disebuah kapal untuk menjamin keselamatan pekerja. Menggunakan Pelindung Pakaian pelindung adalah coberall yang melindungi tubuh anggota awak dari bahan-bahan berbahaya seperti minyak panas, air, percikan pengelasan dll hal ini dikenal 'Dangri' or 'Boiler Suit' Helm
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018 Ashury DJ.,2020. ...Slamet Prasetyo Yeti KomalasariFitri MasitoTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi bagi masyarakat di sekitar Desa Mariana, Banyuasin Palembang terkait teknik penyelamatan diri di perairan agar bisa meminimalisir dampak kerugian baik berupa kehilangan harta benda maupun nyawa yang diakibatkan oleh kecelakaan di atas kapal. Metode yang digunakan adalah pelatihan berupa pemberian kompetensi dasar teknik penyelamatan diri di perairan dengan menggunakan 4 jam pelajaran teori di kelas dan 4 jam pelajaran praktik dilapangan 1 jam pelajaran = 45 menit. Kegiatan Pelatihan ini secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar, dengan rata-rata nilai kepuasan peserta memberi respon sangat setuju 83,14%, skala 4 dengan kategori sangat baik A sebagai indikator bahwa respon yang sangat positif dari peserta terhadap kegiatan Pelatihanā€œTeknik Penyelamatan Diri di Perairan bagi Masyarakat Desa Mariana, Banyuasin Palembangā€.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018. ...Safety of life at sea is highly prioritized to reduce the impact of losses on humans, ships and their cargo. The purpose of this community service implementation is to provide an overview and information about marine life in the form of rules about basic safety and skills to use basic safety equipment on ships. There were 29 socialization participants who were teachers of the natural tadabbur group of SMA Muhammadiya Al-Amin Sorong. The results of the participant's observations can follow and demonstrate the practice that was done.... Lemahnya sistem keselamatan di laut menjadi penyebab potensial besarnya korban kecelakaan di laut. Suhartoyo, 2018. ...Fajar GumelarHERI SUTANTOMUH. SYAFRIL SUNUSII Komang Hedi Pramana AdiputraPeranan awak kapal atau ABK yang bekerja di kapal agar selalu menggunakan alat-alat keselamatan pada saat kerja di dek maupun di kamar mesin guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kecelakaan di atas Kapal. Penelitian ini menggunakan metode cause and effect dengan diagram fishbone dan formal safety assessment menggunakan tahapan wawancara dan Qusioner dengan tujuan untuk mendapatkan standar safety Work assessment yang direkomedasikan IMO. Penerapan prosedur keselamatan kerja di atas di Kl. Frans Kasiepo masih kurang diterapkan dalam pekerjaan oleh crew diantaranya kurangnya keterampilan atau pengetahuan tentang penerapan prosedur keselamatan kerja dan kurang adanya familiarisasi keselamatan kerja untuk crew di atas kapal. Kecelakaan kerja yang terjadi pada crew Kl. Frans Kasiepo disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kurangnya pengalaman crew dalam bekerja di atas kapal, kurangnya kedisiplinan dan pemahaman akan penerapan prosedur keselamatan kerja. Sehingga mengkibatkan kerugian bagi crew maupun bagi Instansi.... Several previous studies also support the Maritime Environmental Security factor in this study. International Safety Management Code ISM Code and ISPS Code in previous research conducted by Mukherjee, 2007;Naily et al., 2019;Nikcevic Grdinic, 2015;Suganjar & Hermawati, 2019;Suhartoyo, 2018 It is hoped that the implementation of the ISM-Code will make ship safety more secure. ISM-Code requires a strong commitment from the level of shipping leadership to executor, both on land and at sea crew. ... Prasadja RicardiantoReza Fauzi Jaya SaktiHonny Fiva Akira SembiringZaenal AbidinThe purpose of this study is to analyze the safety performance of state ships and commercial ships according to the requirements of Solas 1974. The requirements of Solas 1974 in the context of international shipping are mainly related to safety and security issues related to the tools and types of shipping safety. Application of the 1974 Solas Convention and the 2018 Solas Consolidation with the scope of discussion on international shipping is especially related to maritime protection. This study uses the Plan, Do, Check and Action PDCA evaluation model. The data was collected through the interview survey method and continued with statistical testing with the factor analysis technique. Respondents consisted of crews of commercial ships with a weight of over 500 GT and crews of pioneer ships as state ships anchored at the Port of Tanjung Priok. Research respondents totaled 57 crew members, consisting of 23 crew members of state ships and 34 crew members of commercial ships. The results of this research can be used as reference material in terms of safety and security as well as protection against environmental damage, in accordance with the transportation management system policy which includes; manuals, implementation policies, supporting implementation procedures, and work instructions for all stakeholders. The research output can be used as a basis for providing recommendations related to corrective actions to improve the marine transportation management system through the implementation of Solas 1974.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018. ...Abstrak Keselamatan jiwa di laut sangatlah diutamakan untuk mengurangi dampak kerugian kepada manusia, kapal, dan muatannya. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan gambaran dan informasi tentang kebaharian berupa aturan tentang keselamatan dasar dan ketrampilan menggunakan alat keselamatan dasar di kapal. Peserta sosialisasi sebanyak 29 orang yang merupakan guru-guru rombongan tadabbur alam SMAS Muhammadiya Al-Amin Sorong. Hasil pengamatan peserta dapat mengikuti dan memperagakan praktik yang dilakukan. Kata Kunci sosialisasi; keselamatan dasar; SOLAS. Abstract Safety of life at sea is highly prioritized to reduce the impact of losses on humans, ships and their cargo. The purpose of this community service implementation is to provide an overview and information about marine life in the form of rules about basic safety and skills to use basic safety equipment on ships. There were 29 socialization participants who were teachers of the natural tadabbur group of SMA Muhammadiya Al-Amin Sorong. The results of the participant's observations can follow and demonstrate the practice that was done. A. LATAR BELAKANG Keselamatan jiwa di laut sangatlah diutamakan untuk mengurangi dampak kerugian kepada manusia, kapal, dan muatannya Faturachman et al., 2015. Hal ini dapat terlihat dari begitu besar perhatian negara-negara dunia maritim untuk secara bersama-sama mengadakan Konvensi Internasional tentang Keselamatan jiwa di laut Safety of Life At Sea pada tahun 1974 yang dikenal sebagai SOLAS 1974. Sistem menejemen keselamatan merupakan salah satu faktor mutlak yang harus dipenuhi, setiap orang yang bekerja maupun melakukan perjalanan menggunakan transportasi laut setidaknya memiliki pengetahuan tentang basic safety untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang optimal Anna, 2018. Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018.p align="justify"> PT Pertamina Persero is a State-Owned Enterprise BUMN which is engaged in the energy sector, including oil, gas, and new and renewable energy which has a shipping business sector. Ship crews have a lot of serious occupational risks. This article aims to determine the effectiveness of the protection provided by PT Pertamina Persero to its ship crew in terms of the Sea far ers ’ Employment Agreement. Legal protection for ship crew members can be seen from the compatibility of the seaf ar ers ’ employment agreement with the applicable laws and regulations. This article uses a normative legal research method doctrinal research, namely through the collection of primary legal materials by tracing related laws and regulations and secondary legal materials obtained by collecting relevant textbooks, scientific works, journals, and previous research. The conclusion obtained from the results of the discussion is that the seaf ar ers ’ employment agreement at PT Pertamina Persero has not been fully able to function optimally to provide legal protection for its ship crew members. KementerianPerhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar sosialisasi keselamatan pelayaran dengan tema "Peningkatan Keselamatan Pelayaran' di Perairan Jambi wilayah kerja Distrik Navigasi (Disnav) Kelas I Palembang. para pemiliki kapal, para nelayan dan stakeholder terkait lainnya.
Alat Safety kerja di kapal laut merupakan prioritas penting bagi pelaut profesional saat bekerja di atas kapal. Seluruh perusahaan pelayaran memastikan bahwa crew mereka mengikuti prosedur keamanan pribadi dan aturan semua operasi yang dibawa diatas kapal Untuk mencapai keamanan maksimal di kapal, langkah awal memastikan bahwa seluruh crew kapal memakai alat keselamatan kerja kapal dan peralatan pelindung pribadi mereka dibuat untuk berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan pada kapal. Berikut ini adalah alat keselamatan kerja kapal yang harus ada disebuah kapal untuk menjamin keselamatan pekerja. Menggunakan Pelindung Pakaian pelindung adalah coberall yang melindungi tubuh anggota awak dari bahan-bahan berbahaya seperti minyak panas, air, percikan pengelasan dll hal ini dikenal Dangri’ or Boiler Suit’ Helm Bagian paling penting bagi tubuh manusia adalah kepala. Perlu perlindungan terbaik yang sediakan oleh helm plastik keras di atas kapal. Sebuah tali dagu juga di sediakan dengan helm yang menjaga helm di tempat ketika perjalanan atau jatuh. Sepatu Safety Max dari ruang internal kapal digunakan oleh kargo dan mesin, terbuat dari logam keras yang sangat berbahaya bagi pekerja. Manfaat sepatu safety disini untuk memastikan bahwa tidak ada luka yang terjadi di kaki para pekerja atau crew di atas kapal. Sarung Tangan Berbagai jenis sarung tangan disediakan di kapal, sarung tangan ini digunakan dalam operasi dimana hal ini menjadi keharusan untuk lindungi tangan orang-orang. Beberapa sarung tangan yang diberikan adalah sarung tangan tahan panas, untuk bekerja di permukaan yang panas, sarung tangan kapas, untuk operasi pekerjaan yang normal, sarung tangan las, sarung tangan kimia, dll. Googles Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan pada oprasi sehari-hari memiliki kemungkinan besar untuk cedera mata, kaca pelindung atau kacamata digunakan untuk perlindungan mata, sedangkan kacamata las digunakan untuk operasi pengelasan yang melindungi mata dari percikan intensitas tinggi. Plug Di ruang mesin kapal menghasilkan suara 110 – 120db ini merupakan frekuensi suara yang sangat tinggi untuk telinga manusia, bahkan dalam beberapa menit dapat menyebabkan sakit kepala, iritasi dan gangguan pendengaran. Sebuah penutup telinga atau stiker telinga digunakan pada kapal untuk mengimbangi suara yang di dengar oleh manusia dengan aman. Safety Harness Operasi kapal rutin mencakup perbaikan dan pengecetan permukaan yang tinggi memerlukan anggota crew untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak mudah di akses. Safety harness di gunakan oleh operator di suatu ujung dan di ikat pada titik kuat pada ujung talinya. Masker Kan karbon yang melibatkan partikel berbahaya dan menor yang berbahaya bagi tubuh manusia jika terhirup secara langsung, untuk menghindari masker wajah digunakan sebagai perisai dari partikel berbahaya. Chemical Suit Bahan kiami di atas kapal sangat sering digunakan dan beberapa bahan kimia sangat berbahaya bila berkontak langsung dengan kulit manusia, Chemical suit digunakan untuk menghindari situasi seperti itu. Welding Perisai Welding adalah kegiatan yang umum di atas kapal untuk perbaikan struktural dll. Juru las yang dilengkapi dengan perisai las atau topeng yang melindungi mata dari kontak langsung dengan sinar ultraviolet dari percikan las. Hal ini harus diperhatikan dan sebaiknya pemakaian Welding sheeld sangat diharuskan untuk keselamatan pekerja. Alat Safety Kerja di Kapal Laut VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier Jangkar kapal di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected]
Dasardasar Keselamatan di Laut 2 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Mata pelajaranDasar-DasarKeselamatan Di Laut (DKL) merupakan mata pelajaran yang membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, kondisi darurat

Jakarta Holding BUMN Jasa Durvei PT Biro Klasifikasi Indonesia Persero alias IDSurvey menggelar pelatihan dalam proses perkapalan peti kemas. Kali ini yang disasar asalah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Direktur Utama IDSurvey Arisudono Soerono menyampaikan langkah ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran atas keselamatan serta melaksanakan hasil Convention for Safe Container CSC. Neraca Dagang Indonesia Surplus Tiga Tahun Berturut-turut ā€œLewat pelatihan ini kami berharap para personil tak hanya memperoleh kemampuan secara teoritis dan praktikal serta pengetahuan administratif, tapi juga kompetensi dalam pemenuhan standar penerapan peraturan terkait kelaikan peti kemas,ā€ ujar Arisudono Soerono dalam keterangan resminya, Selasa 6/6/2023. Dia menyampaikan, pada 1972, berlangsung Convention for Safe Container CSC, ketika dunia Internasional telah menentukan standar keselamatan dan konstruksi peti kemas untuk segala jenis transportasi darat dan laut. Konvensi ini dilaksanakan karena adanya kesadaran bahwa tanpa pengamanan dan penanganan yang tepat, potensi kecelakaan peti kemas ini sangatlah besar. Selain mengacu pada konvensi tersebut, pelatihan yang berlangsung di Ballroom Ali Sadikin Gedung Graha PT BKI Persero, Jakarta ini juga dalam rangka memenuhi standar keamanan dan penanganan peti kemas. Ini mengacu Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2022 tentang Kelaikan Peti Kemas dan Berat Kotor Peti Kemas Terverifikasi. Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Rancang Bangun, Stabilitas dan Garis Muat Kapal Ditjen Hublq Muhammad Syaiful mengapresiasi hadirnya pelatihan ini. ā€œKami mengapresiasi pelatihan oleh PT BKI Persero ini sehingga terjadi kolaborasi dalam mempersiapkan hal-hal yang diperlukan atau disyaratkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan terkait kelaikan peti kemas,ā€ kata Syaiful. Kepastian HukumNeraca perdagangan Indonesia diprediksi akan surplus USD 3,25 miliar di April 2023, atau sedikit meningkat dari surplus USD 2,91 miliar. BuhoriPeraturan yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan merupakan komitmen melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai regulator untuk melaksanakan peraturan International Maritime Organization IMO, yaitu Convention for Safe Container CSC. Pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan tersebut memberikan kepastian hukum kepada stakeholder peti kemas maupun syahbandar dan penyelenggara pelabuhan terhadap kelaikan peti kemas dan Verified Gross Mass VGM. Dengan adanya Pelatihan Surveyor Container, keduanya berharap sinergi yang terjalin bisa mengimplementasi peraturan IMO melalui Convention For Safe Container CSC yang tepat sehingga bisa meningkatkan kelaikan, keselamatan operasional peti kemas di pelabuhan dan kapal maupun keselamatan kapal itu sendiri. Bidik Kerja Sama InternasionalIDSurvey sebagai Holding BUMN jasa survei turut memantau dan berpartisipasi dalam Program Mudik Bersama 2023 dengan Kementerian PerhubunganDiberitakan sebelumnya, Holding BUMN Jasa Survei PT Biro Klasifikasi Indonesia Persero atau IDSurvey tengah membidik kerja sama dan investasi di sektor maritim. Salah satunya lewat pameran maritim internasional, Sea Indonesia di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. VP Sekretaris Perusahaan IDSurvey Misbahudin Aidy menuturkan, ada peluang kerja sama dan investasi dari berbagai peserta. Mengingat, peserta pameran banyak dari negara asing, seperti China, Malaysia, Korea Selatan, dan Singapura. "Dalam pameran ini, potensi Biro Klasifikasi Indonesia di dunia kemaritiman Indonesia sangat besar, ditambah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan selaras dengan tujuan dari Pemerintah RI untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 17/5/2023. Tak hanya kerja sama internasional, Aidy juga membidik adanya peluang dari perusahaan nasional sejenis. Tujuannya, memanfaatkan bidang kelautan di Indonesia. PeluangKapal bongkar muat peti kemas di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 6/5/2023. BuhoriDia menuturkan, salah satu aspek yang bisa jadi peluang adalah penerapan energi hijau yang ramah lingkungan atau green energy. "Tentunya juga green energy yang menjadi salah satu fokus dari tema seminar yang diangkat dalam Conference Sea Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan IDSurvey PT Biro Klasifikasi Indonesia Persero yaitu untuk kemajuan pada sektor maritim Indonesia," bebernya. Informasi, Pameran Sea Indonesia 2023 dilaksanakan pada 15-17 Mei 2023, dengan tagline Maritime One Stop Shop MOSS dan The Most Exclusive Maritime Exhibition & Conference. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Direktur Jenderal PDSKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo didampingi Johnson W. Sutjipto, Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan sebagai Event Organizer dan Senior Vice President Bank Mandiri Ferdianto Munir sebagai main sponsor. Selain itu Direktur Utama IDSurvey Arisudono beserta pejabat IDSurvey juga turut hadir meramaikan perhelatan ini.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berikutada 8 alat keselamatan yang perlu disediakan untuk melindungi para pekerja kapal laut: Life Boat Tentunya di setiap kapal laut musti disiapkan sekoci / life boat dalam jumlah yang cukup. Sekoci adalah perahu kecil yang akan dipergunakan apabila kondisi memburuk dimana kapal akan tenggelam.

Tanggal 7 Mei 2008Keselamatan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong dan radio, elektronik kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian Pengertian PilihanMeterai Komputerisasi Meterai Komputerisasi adalah Meterai berupa label yang penggunaannya dilakukan dengan cara dibubuhkan pada Dokumen dengan menggunakan sistem Giro Khusus Rekening Giro Khusus adalah Rekening Giro yang persyaratan dan tata cara pembukaan, penyetoran, penarikan, penutupan dan/atau peruntukannya ditetapkan secara khusus oleh Bank PrioritasHak Prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukan Permohonan yang berasal dari negara yang tergabung dalam Konvensi Paris tentang pelindungan kekayaan Industri Paris Convention for the Protection of Industrial Property atau Persetujuan pembentukan organisasi Perdagangan Dunia Agreement Establishing the world Trade Organization untuk memperoleh pengakuan bahwa Tanggal Penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang juga anggota salah satu dari kedua perjanjian itu, selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan perjanjian internasional Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBNKuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBN yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang KompetensiSertifikat Kompetensi adalah dokumen yang memuat pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.
Ringbuoyatau ban pelampung adalah alat keselamatan di atas kapal yang digunakan untuk membantu orang jatuh ke laut bisa tetap terapung. Jadi misalkan ada salah satu penumpang atau awak kapal yang terjatuh ke air maka bisa dengan segera melemparkan ringbuoy ke area yang bisa dijangkau untuk menyelamatkan korban. 7. Rescue Boat alibaba.com Awak kapal laut merupakan bagian penting dari kapal laut yang sedang beroperasi. Tanpa awak kapal, kapal laut tidak dapat berfungsi secara baik. Awak kapal laut ini secara umumnya dikenal sebagai ABK atau Anak Buah Kapal. Anak buah kapal biasanya bekerja di atas kapal. Mereka dapat bekerja di salah satu dari banyak bidang yang berbeda di alam kapal tersebut. Kini, anda harus melengkapi semua pekerja dengan alat keselamatan kerja. Mereka biasanya bekerja dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan kapal. Sebelum anak buah kapal bekerja di atas kapal, mereka harus terlebih dahulu memiliki sertfikat khusus kepelautan. Namun, ada juga beberapa kasus yang dimana anak buah kapal tersebut bisa bekerja tanpa sertifikat ini. Pekerjaan yang dilakukan anak buah kapal pun tergolong pekerjaan yang tangguh dan cukup berbahaya. Mereka bertugas menjaga mesin, memperbaiki dan merawat kapal serta memastikan bahwa stok makanan dan minuman ada. Selain itu, ada juga yang bertanggung jawab menjaga mesin pompa dan bahan bakar. Dalam kapal ikan, anak buah kapal biasanya ditugaskan untuk ikut menangkap ikan dan memindahkan ikan untuk ditaruh di pendingin agar utuh. Dalam kapal barang, anak buah kapal bertugas menjaga agar barang tidak ada yang rusak. Di atas itu semua, mereka harus kuat meninggalkan rumah dan keluarga karena dapat berada di kawasan perairan selama berbulan bulan. Penyebab kecelakaan Ada banyak penyebab dari kecelakaan kerja di atas kapal laut. Yang pertama adalah ketidakpahaman dari anak buah kapal tersebut. Terkadang kurangnya training atau pengalaman dalam pekerjaan dapat mengakibatkan bahaya. Tidak tahu cara mengoperasikan mesin atau tidak memahami prosedur keselamatan kerja dapat memicu kecelakaan kerja. Perlengkapan navigasi juga bisa mengganggu para awak kapal dalam berlayar. Terkadang anak buah kapal mengerti prosedur keamanan dan mengerti cara mengoperasikan mesin, namun malas dalam melaksanakannya. Ini dapat berujung kecelakaan. Yang terakhir adalah faktor eksternal. Terkadang ada pipa bocor ataupun kebakaran terjadi. Hal ini pastinya tidak dapat dihindari sehingga terjadilah kecelakaan. Akibat kecelakaan kerja Ada banyak akibat dari kecelakaan kerja yang terjadi pada semua pihak yang bersangkutan pada kapal laut tersebut. Akibat pertama mengacu pada anak buah kapal itu sendiri. Jika mereka mengalami kecelakaan kerja, mereka dapat mengalami cacat atau kehilangan bagian badan. Mereka dapat kehilangan lengan ataupun kaki karena kecelakaan kerja yang fatal. Selain cacat, pastinya mereka juga dapat memiliki masalah kejiwaan karena tidak lagi dapat berpikir secara lurus. Yang paling parah adalah kematian, yang dimana anak buah kapal ini dapat berada dalam kecelakaan kerja yang merenggut nyawa mereka. Bahaya yang harus diwaspadai Tugas tugas anak buah kapal yang berat dan berbahaya ini tentu menakutkan. Tak sedikit anak buah kapal yang mengalami kecelakaan bahkan meninggal dalam kapal. Di saat mereka meninggal karena penyakit atau kelelahan, hal tersebut memang tidak bisa terhindari. Namun ada juga yang celaka ataupun bahkan meninggal karena bertugas menjaga mesin ataupun terbakar bahan bakar yang panas. Karena hal itu, keselamatan kerja para anak buah kapal merupakan prioritas yang penting. Kapal laut yang menghargai anak buah kapalnya harus dapat memastikan bahwa anak buah kapal mereka mengikuti prosedur keamanan. Untuk mencapai keselamatan kerja tersebut, pastinya mereka harus dapat menyediakan alat alat keselamatan kerja untuk anak buah kapal. Ada banyak alat keselamatan kerja yang dapat digunakan oleh anak buah kapal dalam kapal laut. Alat alat ini nantinya dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan atau bahkan menyelamatkan mereka dari situasi kecelakaan. Alat keselamatan kerja pertama pakaian pelindung. Pakaian pelindung ini berguna untuk melindungi anak kapal laut dari bahan bahan berbahaya. Bahan bahan ini dapat berupa minyak panas, bahan kimia atau bahkan percikan pengelasan. Safety coverall Salah satu bentuk dari pakain pelindung adalah safety coverall. Safety coverall, selain melindungi anak buah kapal dari bahan bahan berbahaya, juga dapat menjaga kebersihan pakain kerja mereka. Coverall juga tergolong nyaman untuk dipakai dan memberikan ruang bebas untuk bergerak. Safety coverall juga memberikan perlindungan kepada seluruh tubuh dari anak buah kapal; mulai dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Helm Selain safety coverall, alat keselamatan kerja lainnya yang penting digunakan adalah helm. Bagian paling penting yang harus dilindungi adalah kepala. Maka dari itu, anak buah kapal, jika sedang bekerja, wajib menggunakan helm pelindung. Helm yang bagus terbuat dari plastik keras. Helm ini nantinya dapat melindungi anak buah kapal dari barang yang jatuh ataupun disaat terjatuh. Sepatu dan sarung tangan Rata rata lantai dari ruang internal dan ruang mesin di kapal terbuat dari logam keras yang sangat berbahaya bagi pekerja. Belum lagi lantai yang kotor, berkuman dan bahkan ada pecahan gelas atau sejenisnya. Maka dari itu, sangat penting untuk melindungi kaki anak buah kapal. Disinilah sepatu safety sangat berguna. Sepatu ini nantinya akan melindungi kaki anak buah kapal saat bekerja. Selain sepatu, sarung tangan juga menjadi alat keselamatan kerja yang wajib digunakan. Sarung tangan biasa digunakan dalam kegiatan yang dimana ada keharusan untuk melindungi tangan. Sarung tangan ini nantinya akan melindungi tangan anak buah kapal dari permukaan yang panas ataupun berbahaya untuk disentuh. Ada banyak macam sarung tangan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Sarung tangan kapas, sarung tangan panas, sarung tangan las dan sarung tangan kimia. Sarung tangan yang tepat harus dapat digunakan untuk kegiatan yang tepat pula. Earplugs dan Masker Alat keselamatan kerja lainnya adalah earplugs. Dikarenakan ruang mesin dalam kapal laut dapat menghasilkan suara mencapai 120db, earplugs sangat berguna. Ini dikarenakan frekuensi suara yang sangat tinggi dapat membuat anak buah kapal kehilangan pendengaran. Maka dari itu earplugs adalah salah satu alat yang juga wajib dipakai. Alat keselmatan kerja terakhir adalah masker. Ada banyak partikel dan udara kimia yang terdapat di ruang ruang kapal laut seperti di ruang mesin dan ruang bahan bakar. Agar mencegah penghirupan bahan kimia yang tidak diinginkan, anak buah kapal wajib memakai masker.

Alatkeselamatan kerja lainnya adalah earplugs. Dikarenakan ruang mesin dalam kapal laut dapat menghasilkan suara mencapai 120db, earplugs sangat berguna. Ini dikarenakan frekuensi suara yang sangat tinggi dapat membuat anak buah kapal kehilangan pendengaran. Maka dari itu earplugs adalah salah satu alat yang juga wajib dipakai.

Peralatan keselamatan kerja Mengutamakan keselamatan kerja merupakan hal wajib dilakukan oleh para perusahaan, tak terkecuali juga bagi perusahaan perkapalan. Pihak perusahaan harus dapat memastikan para pekerjanya selalu menuruti berbagai prosedur keamanan. Selain itu, peraturan terkait penggunaan harnes serta peralatan keamanan lainnya juga harus dipastikan untuk dipatuhi para pekerja. Pentingnya penggunaan berbagai alat pengamanan saat bekerja tentu menjadi faktor penting agar pekerjaan bisa dilaksanakan secara maksimal. Nah, untuk mengetahui apa saja pelindung wajib bagi karyawan kapal laut, Anda bisa mengikuti penjelasannya berikut ini. Contents1 Peralatan Keselamatan Kerja Utama di Kapal 1. Pakaian 2. Helm 3. Sepatu 4. Sarung 5. Ear 6. 7. Welding Perisai dan Goggles Peralatan Keselamatan Kerja Utama di Kapal Laut 1. Pakaian Pelindung Alat pertama bagi keselamatan karyawan perkapalan adalah pakaian pelindung tubuh. Pakaian ini fungsinya sebagai pelindung karyawan dari terkena bahan-bahan seperti goresan benda tajam, pecahan kaca, minyak panas, dan berbagai macam hal lainnya yang dapat mengancam keselamatan. 2. Helm Keselamatan Kepala merupakan bagian tubuh paling vital. Oleh karena itu, pada saat bekerja, para karyawan kapal laut wajib menggunakan helm keselamatan. Fungsinya tentu agar kepala terlindungi dari berbagai macam hal yang mengancam kepala seperti tertimpa benda berat, terkena benda tajam, dan lain sebagainya. 3. Sepatu Pelindung Biasanya, di bagian dalam ruang kapal terdapat benda-benda serta mesin yang berasal dari logam keras. Oleh karena itu, untuk melindungi kaki dari menginjak benda tersebut, pekerja wajib menggunakan sepatu pelindung. Dengan begitu, saat berjalan di dalam kapal para karyawan bisa tetap terjaga keamanannya dari terkena benda tajam atau semacamnya. Baca juga Tips Mengendarai Mobil Manual Bagi Pemula, Berkendara Lebih Aman! 4. Sarung Tangan Peralatan safety berikutnya adalah sarung tangan. Bagi para awak kapal hukumnya wajib untuk selalu mengenakan alat safety tersebut. Pasalnya, sarung tangan dapat memberikan perlindungan dari terkena benda tajam, panas mesin, serta berbagai macam benda lain yang bisa menimbulkan cedera di tangan. Menjaga kondisi tangan adalah hal penting agar tidak mengganggu kinerja selama di kapal. 5. Ear Plug Saat berada di ruangan mesin kapal laut, suara yang dihasilkan bisa mencapai 110 sampai 12 db. Besaran tersebut dapat menghasilkan frekuensi udara sangat tinggi bagi telinga. Bila tidak mengenakan ear plug, para pegawai bisa mengalami sakit kepala ataupun gangguan pendengaran dalam waktu beberapa menit saja. Oleh karena itu, bagi para pegawai di dalam kapal, mengenakan ear plug adalah hal wajib. Peralatan keselamatan kerja di kapal laut 6. Harness Pada saat sedang berada di kapal, pastinya sangat mungkin terjadi kerusakan di beberapa bagian kapal. Jika sudah seperti itu, dibutuhkan perbaikan segera. Seperti diketahui, kerusakan tersebut tidak hanya terjadi pada bagian rendah saja, tetapi juga di bagian permukaan kapan yang tinggi. Nah, untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja saat perbaikan tersebut, menggunakan harness adalah hal wajib. 7. Welding Perisai dan Goggles Mengelas adalah sebuah kegiatan umum saat melakukan perbaikan di kapal. Pada saat pengelasan dilakukan, para pekerja wajib untuk menggunakan welding perisai dan juga goggles. Hal ini dilakukan guna memberikan perlindungan maksimal pada tubuh serta bagian mata pegawai. Dengan begitu, saat proses pengelasan dilakukan para pekerja dapat terlindung dari percikan las ataupun kilatan sinar ultraviolet. Baca juga TIPS SNORKELING UNTUK PEMULA YANG TIDAK BISA BERENANG Bekerja di lapangan seperti di kapal laut memang mempunyai risiko tinggi. Oleh karena itu, penggunaan alat keamanan seperti harnes sangat wajib untuk ditaati. Dengan begitu, para pekerja bisa melakukan tugasnya lebih aman. Apabila Anda sedang mencari peralatan harness atau alat angkat berat perkapalan, maka segera kunjungi saja
Dalampasal 14 disebutkan bahwa perusahaan diwajibkan secara cuma-cuma menyediakan semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah dan bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja tersebut. Ada 2 macam alat-alat pelindung keselamatan yaitu terdiri dari : Alat Pelindung Untuk Mesin-Mesin dan Alat-Alat Tenaga Shipping safety is very important and occupies a central position in all aspects of the shipping world. Aspects inherent in shipping safety include the characteristics of attitudes, values, and activities regarding the importance of fulfilling safety and security requirements concerning transportation in waters Ship and shipping safety indicators are two sides that are not separated, the ship must have safety equipment including lifeboats, life jackets, fire extinguishers, documents and certificates, the ship's screen-worthy condition. The health of the crew, all must be properly prepared and ascertained the existence and circumstances so that the cruise will be safe and secure. Kata kuncil safety, shipping Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 53 ANALISA INDIKATOR KESELAMATAN PELAYARAN PADA KAPAL NIAGA Andi Hendrawan Akademi Maritim Nusantara Eamil andihendrawan Abstract Shipping safety is very important and occupies a central position in all aspects of the shipping world. Aspects inherent in shipping safety include the characteristics of attitudes, values, and activities regarding the importance of fulfilling safety and security requirements concerning transportation in waters Ship and shipping safety indicators are two sides that are not separated, the ship must have safety equipment including lifeboats, life jackets, fire extinguishers, documents and certificates, the ship's screen-worthy condition. The health of the crew, all must be properly prepared and ascertained the existence and circumstances so that the cruise will be safe and secure. Kata kuncil safety, shipping PENDAHULUAN Semua pengguna sarana transportasi laut di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya, senantiasa sangat mengutamakan persoalan keselamatan dan keamanan, yang selanjutnya baru diikuti dengan aspek biaya yang terjangkau, kecepatan dan ketepatan waktu, serta aspek kenyamanan. Terjadinya kecelakaan kapal seperti tenggelam, terbakar, dll adalah permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan transportasi laut. Untuk pelaksanaan peningkatan keselamatan pelayaran ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengeluarkan kebijakan dalam pencegahan kecelakaan kapal seperti membuat maklumat pelayaran tentang peningkatan pengawasan keselamatan pelayaran bagi kapal penumpang, membuat maklumat tentang kondisi cuaca perairan di Indonesia seperti telegram perihal kesiapan cuaca buruk di laut. Ditjen Hubla, 2017. Keselamatan pelayaran merupakan hal yang sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam segala aspek di dunia pelayaran. Aspek yang melekat pada keselamatan pelayaran meliputi karakteristik sikap, nilai, dan aktivitas mengenai pentingnya terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhanan. Pengabaian atas keselamatan pelayaran cenderung meningkatkan biaya ekonomi dan lingkungan seperti penurunan produksi, timbul biaya medis, terjadi polusi dan penggunaan energi yang tidak efisien. Rendahnya keselamatan pelayaran ini dapat di aklnbatkan oleh lemahnya manajemen Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 54 sumber daya manusia pendidikan, kompetensi, kondisi kerja, jam kerja dan manajemen proses . . Keselamatan dan keamanan maritim di sini, adalah kebijakan utama yang harus mendapatkan prioritas pada pelayaran dalam menunjang kelancaran transportasi laut Indonesia sebagai negara kepulauan. Indonesia memiliki kedaulatan atas keseluruhan wilayah laut lndonesia, sehingga laut memiliki peran cukup berarti baik bagi sarana pemersatu bangsa dan wilayah Republik lndonesia, mau pun laut sebagai asset bangsa yang tidak ternilai serta masa depan Indonesia. Penguasaan atas laut tersebut, memiliki konsekuensi bahwa Pemerintah berkewajiban atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang penegakan hukum di laut, baik terhadap ancaman pelanggaran, pemanfaatan perairan, serta menjaga dan menciptakan keselamatan pelayaran secara optimalKadarisman & Jakarta, 2017. Penringya keselamatan kerja di sector prlayaran menunjukan bahw abahaya di sector ini sangat banyak dan penuh dengan resiko. Artikel ini akan mengkaji indikator keselamatan kerja disektor kapal perikanan, yang pada umunya masih kurang mendapat perhatian. KESEALAMATAN PELAYARAN Keselamatan pelayaran Peraturan Safety Of Life At Sea SOLAS adalah peraturan yang mengatur keselamatan maritim paling utama dengan tujuan untuk meningkatkan jaminan keselamatan hidup di laut yang dimulai sejak 1914, mengingat, saat itu, di mana-mana banyak terjadi kecelakaan kapal yang menelan banyak korban jiwa. Pada tahap permulaan, dimulai dengan fokus pada peraturan kelengkapan navigasi, kekedapan dinding penyekat kapal serta peralatan berkomunikasi, kemudian berkembang pada konstruksi dan peralatan lainnya. Modernisasi peraturan SOLAS sejak 1960, adalah menggantikan Konvensi 1918 dengan SOLAS 1960. Sejak saat itu, peraturan mengenai desain untuk meningkatkan faktor keselamatan kapal mulai dimasukan seperti Desain konstruksi kapal, Permesinan dan instalasi listrik, Pencegah kebakaran, Alat-alat keselamatan, Alat komunikasi dan keselamatan navigasi. Adapun, usaha penyempurnaan peraturan tersebut dengan cara mengeluarkan peraturan tambahan amandement hasil konvensi IMO, yang dilakukan secara berturut-turut pada 1966, 1967, 1971 dan 1973. Namun, usaha untuk memberlakukan peraturan- peraturan tersebut secara internasional kurang berjalan sesuai dengan yang diharapkan, terutama karena hambatan prosedural, yaitu diperlukannya persetujuan 2/3 dari jumlah negara anggota untuk meratifikasi peratruran dimaksud, ternyata sulit dicapai pada waktu yang diharapkan. Selanjutnya, pada rentang 1974, dibuat konvensi baru SOLAS 1974, yakni pada setiap amandemen diberlakukan sesuai target waktu yang sudah ditentukan, kecuali ada penolakan dari 1/3 jumlah negara anggota atau 50 % dari pemilik tonnage yang ada di duniaSuryani, Pratiwi, Sunarji, & Hendrawan, 2018 Dalam pengoperasian kapal ditemukan banyak sekali pekerjaan-pekerjaan baik yang ringan maupun berat yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini penulis mengamati sering terjadinya kecelakaan kerja awak Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 55 kapal, Dengan mengungkapkan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pada awak kapal sewaktu bekerja, dan akibat yang timbul karena kecelakaan tersebut, serta upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja bagi awak kapalTjahjanto & Aziz, 2016..\ ANALISA INDIKATOR KESELAMATAN PELAYARAN Beberapa fasilitas keselamatan yang terdapat diatas kapal meliputi 1. Life Boy digunakan sebagai pelampung untuk penumpang apabila tetjadi kecelakaan, tersedia sebanyak 13 buah 2. Life Jacket merupakan jaket pelampung yang dikenakan oleh setiap penumpang apabila dalam kondisi darurat kapal mengalami kecelekaan. Alat tersebut disediakan pada tiap -tiap ruang penumpang dengan jumlah sesuai dengan jumlah penumpang, untuk penggunaan alat terse but terlebih dahulu dilakukan peragaan cara penggunaan. 3. Fire Plant merupakan peta denah evakuasi keadaan darurat alat tersebut terdapat pada di dinding dan diletakan pada suatu tempat yang mudah terjangkau . 4. Life raft - berfungsi seperti sekoci yang digunakan dengan melempar kelaut dan akan mengembang, didalamnya terdapat oxygen 5. Rakit- dengan kapasitas untuk 12 orang sebagai alat angkut penumpang diatas air yang digunakan dalam kondisi darurat apabila terjadi kecelakaan kapal, alat tersebut, tersedia sebanyak 14 buah 6. Sekoci - merupakan perahu kecil yang dilengkapi dengan mesin motor, tersedia satu unit 7. Top Deck Muster station merupakan tempat berkumpul/ evakuasi penumpang pada keadaan darurat, tempat ini terdapat dilantai atas kapal dan merupakan ruang terbuka. 8. Alat pemadam kebakaran, berikut perlengkapannya 9. Disamping beberapa fasilitas keselamatan yang telah disebutkan diatas, untuk mengamankan kendaraan diatas kapal , dipasang suatu alat yang bemama Tali Lasing. yang berguna unuk mengikat kendaraan terutama kendaraaan besar seperti truk agar tidak bergerak bila terjadi guncangan. 10. Diatas kapal disediakan pula tabung alat pemadam kebakaran bila diatas kapal terjadi kebakaran kecil, alat ini berjumlah 11 buah dan diletakan di beberapa tempat yang mudah terjangkau. Disamping persyaratan teknis dan non teknis, dalam manajemen keselamatan pelayaran ada beberapa persyaratan atau kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi diantaranya 1. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Document Of Compliance Merupakan audit dari Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan yang telah memenuhi ketentuan dari Koda Manajemen Intemasional untuk Keselamatan Pengoperasian Kapal dan Pencegahan Pencemaran ISM-Code, dokumen tersebut berlaku selama 5 lima tahun dan wajib dilakukan verfikasi secara berkala setiap 1 satu tahun sekali. Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 56 2. Sertifikat Manajemen Keselamatan Safety Man- agement Certificate Sertifikat Manajemen Keselamatan diterbitkan oleh Menteri Perhubungan berdasarkan Konvensi Intemasional tentang KeselamatanJiwa di Laut 1974, sertifikat diterbitkan setelah dikakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan perusahaan yang telah memenuhi ketentuan dari Koda Manajemen Intemasional untuk Keselamatan pengoperasian kapal dan Pencegahan Pencemaran ISM - Code 3. Sertifikat keselamatan Kapal Penumpang Passanger Ship Safety Certifikate Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang diterbitkan berdasarkan pemeriksaan teknis atas kelengkapankapal termasuk kelengkapankeselamatan yang harus tersedia diatas kapal berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pemenuhan fasilitas keselamatan Safety equipment atau perlengkapan keselamatan yaitu segala peralatan dan perlengkapan yang di gunakan untuk melindungi jiwa awak kapal maupun penumpang pada waktu dalam keadaan darurat. Sebagai seorang awak kapal kita harus tahu macam-macam alat keselamatan itu dan juga harus tahu cara menggunakannya dengan benar. Perlengkapan keselamatan yang diuraikan pada penjelasan sebelumnya merupakan bagaian dari manajemen keselamatan. Bebeberapa perlengkapan keselamatan yang terdapat diatas kapal diantaranya Life Jacket yaitu baju pelampung yang di kenakan oleh awak kapal atau penumpang untuk mengapungkan diri di dalam air pada waktu kapal berada dalam keadaan darurat. Alat yang satu ini sudah tidak asing lagi sama seperti alat keselamatan yang ada dalam pesawat terbang. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jumlah Life Jacket yang tersedia di atas kapal baik kualitas maupun kuantitas sudah sesuai dengan kapasitas jumlah penumpang dan awak kapal yaitu 315 buah, sedangkan jumlah penumpang yang diizinkan sesuai dengan sertifikat keselamatan kapal penumpang yang di miliki adalah 160 penumpang. Bagian penting yang merupakan perlengkapan keselamatan adalah Life Raft yaitu rakit yang di pergunakan untuk penyelamatan jiwa awak kapal dan penumpang pada waktu kapal tenggelam yang terdapat disisi kanan dan sisi kiri berjumlah 8 delapan buah. Sesuai dengan ketentuan dan pemanfaatannya Life Raft yang tersedia diatas kapal telah dilakukan perawatan secara berkala sebagaimana yang tercantum dalam dokumen perawatan. Beberapa item atau kelengkapan yang terdapat didalam Life Raft telah diuraikan diatas , barang-barang dalam Life Raft yang penggunaannya bersifat terbatas seperti makanan, minuman, obat-obatan, umumnya harus ganti dengan barang yang baru apabila telah masuk masa kadaluarsa. Sedangkan untuk alat-alat navigasi dan alat-alat keselamatan seperti Parachut Signal, Hand Flare, Buoyant Smoke Signal, Batteries umumnya diganti setiap 3-5 tahun sekali. Kelengkapan dokumen keselamatan Disamping beberapa perlengkapan keselamatan, untuk mengendalikan keselamatan pelayaran secara intemasional diatur dengan ketentuan International Convention for the Safety of Life at Sea SOLAS, 1974, sebagaimana disebutkan juga dalam Undang- undang T ahun 2008, BAB IX tentang sertifikasi Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 57 data yang dikumpulkan bahwa sertifikat sebagaimana dimaksud telah terpenuhi diantaranya a. DokumenPenyesuaian Manajemen Keselamatan Document Of Compliance b. Sertifikat Manajemen Keselamatan Safety Man- agement Certificate c. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Passanger Ship Safety Certifikate Pelatihan Kegiatan pelatihan Safety Drill yang merupakan kegiatan pelatihan penanganan keadaan darurat yang diikuti oleh semua kru kapal dilaksanakan oleh staf DP A yang bertugas menangani proyek latihan diatas kapal, disamping itu dibentuk juga ERT Emergency Response Team, team yang bergerak pada saat kondisi darurat . Upaya peningkatan fasilitas keselamatan Fasilitas keselamatan kapal telah tersedia diatas kapal sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan, namun untuk dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pemanfaatannya maka perlu adanya peningkatan kualitas melalui pemeliharaan secara intensif Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dilakukan pemeriksaan secara berkala antara lain a. Life boy, Life jacket Mengingat barang tersebut relatif jarang digunakan maka perlu dilakukan pemeriksaan tiap satu bulan, baik kondisi, fungsi maupun jumlahnya, hal ini menjaga kemungkinan pada waktu kondisi darurat ada barang barang tidak berfungsi secara sempuma atau jumlahnya berkurang karena adanya tindakan pencurianAgusta & K, 2017; Khikmatul Heny Masitoh, Sonhaji, 2017; Nurhasanah, Joni, & Shabrina, 2015. b. Inflatable Life Raft Fasilitas keselamatan umumnya hanya dipergunakan pada saat-saat darurat terjadinya kecelakaan, perawatan alat keselamatan Life Raft atau Re-Inspec- tion Life Raft umumnya dilaksanakan setiap 1 tahun sekali sesuai SOLAS 1974, baik untuk kapal-kapal niaga, kapal penumpang, maupun kapal-kapal khusus, untuk lebih memastikan kondisi barang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya maka perlua adanya pemeriksaan berkala setiap satu bulan, baik secara teknis fungsi dari pada barang itu sendiri maupun perlengkapan yang terdapat didalamnya . c. Sekoci penolong Sekoci penolong merupakan salah satu fasilitas keselamatan yang berupa barang mekanik yang dilengkapi motor tempel, karena merupakan barang mekanik maka perlu pemeliharaan secara rutin sebagaimana pemeliharaan kendaraan bermotor pada umumnya agar fungsi mekaniknya berjalan dengan baik pada saat digunakan. d. Sumber Daya Manusia. Tugas penyelamatan diatas kapal pada saat kondisi darurat saat ini dilaksanakan oleh pihak perusahaan pelayaran yang bemama ERT Emergency Response Team, team yang bergerak pada saat kondisi darurat , namun perlu adanya peningkatan koordinasi antar swasta dalam hal ini perusahaan pelayaran dan pihak pemerintah dengan membentuk tim yang mewakili pihak pemerintah yang khusus menangani kecelakaan diatas kapalMutholib, 2013. Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 58 Keselamatan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk radio, dan elektronika kapal, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang merupakan upaya untuk bebas atau mengurangi tingkat resiko kecelakaan. Keselamatan merupakan hal yang selalu menjadi prioritas utama dalam bidang apapun termasuk di sub sektor transportasi lautSiswoyo, 2016. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 17 tersebut bahwa sebelum berlayar, kapal harus memenuhi persyaratan kelaiklautan. Pengertian menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran pasal 1 butir 33, kelaiklautan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, serta manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu. KESIMPULAN Indikator keselamatan kapal dan pelayaran adalah dua sisi yang tidak dipisahkan, kapal harus mempunyai peralatan keselamatan antara lain sekoci, life jaket, alat pemadam kebakaran, dokumen dan sertifikat, kondisi laik layar kapal. Kesehatan para awak kapal, semua harus benar benar disiapkan dan dipastikan keberadaan dan keadaannya sehingga pelayaran akan aman dan selamat. kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, serta manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu. Sumber daya manusia yang handal dengan ditunjukan dengan sertifikat keahlian menjadi hal yang diharuskan untuk menunjang keselamatan pelayaran sebagai salah satu indikatornya. DAFTAR PUSTAKA Agusta, A., & K. 2017. Analisis Undang-undang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif. Jurnal Pendidikan Geografi, 172, 147–152. Kadarisman, M., & Jakarta, U. M. 2017. Maritime Safety and Safety Policy. Kebijakan Keselamatan Dan Keamanan Maritime Dalam Menunjang Sistem Transportasi, 42, 177–192. Khikmatul Heny Masitoh, Sonhaji, S. 2017. PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI AWAK KAPAL PADA PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA PELNI SEMARANG. DIPONEGORO LAW JOURNAL, 61, 1–12. Mutholib, A. 2013. Kajian fasilitas keselamatan kapal pada lintas penyeberangan 35 ilir- muntok. Jurnal Transportasi, 255, 140–146. Nurhasanah, N., Joni, A., & Shabrina, N. 2015. Persepsi Crew dan Manajemen dalam Penerapan ISM Code Bagi Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut. Proceeding SENDI_U, 978–979. Siswoyo, B. 2016. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERALATAN KESELAMATAN KAPAL LAUT DAN PENYE- Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 59 BERANGAN DI PROVINSI MALUKU. Warta Penelitian Perhubungan, 282, 146–156. Suryani, D., Pratiwi, A. Y., Sunarji, & Hendrawan, A. 2018. Peran syahbandar dalam keselamatan pelayaran. Jurnal Saintara, 22. Tjahjanto, R., & Aziz, I. 2016. ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI ATAS KAPAL MV . CS BRAVE. Jurnal Kapal, 131, 13–18. ... Regarding the implementation of Designated Person Ashore DPA, shipping companies are expected to reduce the level of accidents in each of their vessels Nurdin, 2018;Suganjar & Hermawati, 2019. In terms of shipping safety, this study supports several previous studies conducted by Hendrawan, 2019;Kadarisman, 2017;Setiono & Mudiyanto, 2010, which explains that ship and shipping safety indicators are two inseparable sides. Talaie & Javidbakht, 2020, added that in order to achieve the objectives of the ISPS Code, all IMO member countries must fully implement the regulations. ...... Several other researchers discussed the recent development of international safety standards for electronic navigation aids on ships. Ships must have safety equipment, including lifeboats, life jackets, fire extinguishers, documents and certificates, ship-worthy conditions Beattie, 2009;Hendrawan, 2019. Hermawan, Anwar, & Junius, 2020 added about the use of the Electronic Chart Display and Information System which is needed to increase understanding and knowledge in using the system. ... Prasadja RicardiantoReza Fauzi Jaya SaktiHonny Fiva Akira SembiringZaenal AbidinThe purpose of this study is to analyze the safety performance of state ships and commercial ships according to the requirements of Solas 1974. The requirements of Solas 1974 in the context of international shipping are mainly related to safety and security issues related to the tools and types of shipping safety. Application of the 1974 Solas Convention and the 2018 Solas Consolidation with the scope of discussion on international shipping is especially related to maritime protection. This study uses the Plan, Do, Check and Action PDCA evaluation model. The data was collected through the interview survey method and continued with statistical testing with the factor analysis technique. Respondents consisted of crews of commercial ships with a weight of over 500 GT and crews of pioneer ships as state ships anchored at the Port of Tanjung Priok. Research respondents totaled 57 crew members, consisting of 23 crew members of state ships and 34 crew members of commercial ships. The results of this research can be used as reference material in terms of safety and security as well as protection against environmental damage, in accordance with the transportation management system policy which includes; manuals, implementation policies, supporting implementation procedures, and work instructions for all stakeholders. The research output can be used as a basis for providing recommendations related to corrective actions to improve the marine transportation management system through the implementation of Solas 1974.... Indonesia merupakan negara maritim, dapat dilihat dari banyaknya pulau yaitu lebih dari pulau merupakan wilayah kedaulatan negara Indonesia. Salah satu modal transportasi yang sangat diperlukan adalah angkutan laut sebagai sarana mobilitas dan penggerak pembangunan ekonomi nasional Hendrawan, 2019. Indonesia belum memiliki sistem transportasi laut yang memadai. ...Abdul RahmanPeningkatan keselamatan kapal merupakan upaya program pemerintah dimana pemerintah memprioritaskan masalah keselamatan transportasi laut yang lebih dikenal ā€œZero Accidentā€. Kecelakaan dilaut salah satunya disebabkan faktor lingkungan dan cuaca. Opimalisasi peningkatan keselamatan penyeberangan dengan memperhaatikan informasi BMKG menjadikan referensi waktu operasi kapal. Tujuan penelitin menggambarkan secara sistematis, cermat akurat waktu melakukan operasi kapal terkait upaya optimalisasi keselamatan angkutan penyeberangan Metode diigunakan non-eksperimental bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Kondisi penyeberangan sering terjadi cuaca buruk untuk pelayaran. Bulan januari, juni-agustus pada jam-jam tertentu cuaca mengalami perubahan pluktuatif-ekstrim sebuah pelayaran. Puncak terjadi juli, gelombang tinggi terjadi diawal hingga pertengahan bulan pada siang-sore menjelan malam, gelombang 3-4 meter, kecepatan angin diatas 25 knot, arus 85-100 m/s. Angin yang bertiup dominan dari arah timur, angin berhembus diperairan menyebabkan arus lebih kuat sehingga kondisi dianggap ekstrim untuk berlayar. Data penyeberangan juni-desember mengalami lonjakan, puncak kepadatan penumpang terjadi juli, ini berpengaruh terhadap waktu operasi kapal, memperhatikan jadwal keberangkatan kapal secara normal dalam 1 bulannya maksimal 60 trip, tetapi juli waktu operasi kapal mencapai 90 trip. Memperhatikan kondisi cuaca terkait waktu operasi untuk peningkatan angkutan penyeberangan perlu melihat informasi BMKG terkait waktu operasi kapal agar menghindari cuaca ekstrim melakukan pelayaran.... sebagian besar responden berpendidikan SLTA dan telah diadakan pelatihan Dasar Kesehatan dan keselamatan kerja yang di dalam terdapat materi tentang Undang dan peraturan keehatan dan keselamatan kerja. Hal terpenting bagaimana kebisingan dapat dikendalikan secara teknis dan manajemen dan akhir bila tidak memungkinkan maka diperlukan APD [11], [12], [19] . ... Andi HendrawanAji Kusumastuti HendrawanAbstrak Salah satu penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah kebisingan Kebisingan dengan intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan dampak yang serius bagi tenaga kerja. Upaya kesehatan dan keselamatan kerja harus diupayakan agar meminimalisasi dampak dan sebisa mungkin tidak menimbulkan kecelakaan dan penyaki akibat kerja. Penerlitian ini bertujuan untuk memetakan kebisingan di ruang bengkel AMN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan pendekatan crosesctional saund level untuk mengukur kebisingan. Pengukuran dilakukan pada semua ruangan atau tempat yang memungkinkan sebagai tempat kegiatan. Hasil pengkuran menujukan masih di bawah ambang batas yang diijinkan baik berdasarkan Standar ILO maupun Pemerintah. Kata kunci kebisingan, bengkel Abstract One of the causes of occupational accidents and diseases is noise. High intensity noise that is not realized causes a serious impact on the workforce. Efforts for health and work safety must be made in order to minimize the impact and as much as possible do not cause accidents and illness due to work. This research aims to map the noise in the AMN workshop room. Type of Research This type of research is a type of survey research with a cross sectional Saund level approach to measure noise. Measurements are made in all rooms or places that are possible as places of activity. The measurement results show that it is still below the allowable threshold based on both the ILO Standards and the Government. Pendahuluan Kesehatan kerja adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap pekerja dapat bekerja secara sehat dengan produktivitas yang optimal tanpa membahayakan diri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal[1]. Kebisingan dengan intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan dampak yang serius bagi tenaga kerja dan taruna serta ketidaknyamanan untuk setiap pengguna bengkel. Contoh kebisingan yang berpengaruh langsung pada kenyamanan penumpang antara lain dari main engine itu sendiri yang merupakan sumber kebisingan terbesar, exhaust gas outlet pada dek serta auxiliary machinery dan lain lain [2]. Transisi epidemiologi penyakit adalah kecenderungan perubahan pola kesakitan berupa penurunan prevalensi penyakit infeksi dan peningkatan prevalensi penyakit noninfeksi atau penyakit degeneratif seperti hipertensi.. Kebisingan akan meningkatkan resiko hipertensi, hal ini karena menimbulkan ketidaknyaman sehingga akan meningkatkan emosi seseorang [3][4]. Pengaruh utama kebisingan kepada kesehatan adalah kerusakan kepada indera pendengar, yang menyebabkan tuli progresif, dan akibat demikian telah diketahui dan diterima umum untuk berabad-abad lamanya. Dengan kemampuan kesehatan kerja hiperkes, akibat buruk kebisingan kepada alat pendengaran bolehAdrian NugrahaMuhammad SyaifuddinAkhmad IdrisDedeng DedengDense maritime activity in Indonesia potentially causes ship accidents such as shipwreck, ship aground, ship collision, and ship on fire. If a ship accident occurs, stakeholders must be legally responsible for any losses from their mistakes during the voyage. This community service activity aims to increase participants’ understanding of legal responsibility for ship accidents to minimize ship accidents in the future. This activity carried out legal counseling using presentation and question and answer methods with 40 participants, consisting of teachers and students at the Sinar Bahari Palembang Maritime Vocational High School. The results of this activity indicate that the implementation of this legal counseling has significantly improved the participants’ understanding. This increased understanding includes shipping security and safety, parties who are legally responsible for ship accidents, the role of the National Transportation Safety Commission in handling ship accidents, and law enforcement in ship accident casesAchmad Ali MashartantoFauziah RoseliaAndrianus Deni Kristianem>Safety equipment merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk menjamin keselamatan dalam menjalani pekerjaan. Tidak semua alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal dapat bekerja dan terpelihara dengan baik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi penyabab perlu diadakannya sebuah sistem perawatan safety equipment di kapal dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja secara baik dan tidak mengalami malfunction di kapal MT. Gas Natuna. Data yang diperoleh adalah data yang dikumpulkan dari hasil observasi dimana peneliti mengamati langsung objek penelitian, dokumentasi dimana peneliti mengambil gambar menggunakan kamera sebagai alat pendukung, dan wawancara dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat. Karya Ilmiah Terapan ini menggunakan pendekatan metode Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder diperoleh peneliti saat melaksanakan praktek laut selama sembilan bulan delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perlu diadakannya perawatan terhadap safety equipment di kapal MT. Gas Natuna adalah menerapkan aturan pemerintah Indonesia, ketetapan SOLAS 1974, IMO, ILO, ISM Code. Adapun juga bahwa upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami malfunction adalah dengan melaksanakan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tabel PriambudiThis study aims to determine the correct loading procedure for ships to reduce the risk of accidents, in accordance with applied operating standards. The study also evaluates the performance of operational officers in the field, to identify when and why they deviate from established protocols, and what risks this poses to passenger safety. The study uses the normative legal method or normative jurisdiction approach, combined with descriptive analysis, drawing on primary data through interviews and observations and secondary data via the study of legislation and books related to this research. The research concludes that one of the greatest risks to passenger safety is inaccurate loading manifestos. To avoid this, each passenger and driver should be required to produce a ticket, to better manage the volume of passengers and ensure ships are not overloaded and the cargo manifests offer clear and accurate information. Keywords Loading, Passenger, SafetyPaulina M. LatuheruAll users of sea transportation in Indonesia in particular and in the world in general, place great importance on safety and security issues. They are vital to avoid accidents which can include the sinking or burning of ships, collisions and running aground. The causes of accidents can be broken down into three groups human factors; technical factors; and weather factors. These can result in loss of life, psychological trauma to survivors, material losses, and environmental damage. This study proposes the following as key considerations in the reduction of accidents the provision of safe practice guidelines; identify and introduce protections for all risk categories; continuously improve onboard and personal safety measures. In addition, measures can be taken to mitigate the impact of accidents after they occur, such as responsivity, the collection of evidence to establish why accidents occur and ensure they do not occur again, good leadership and demeanors from ship personnel. Keywords Ship Accidents, Prevention Efforts, CountermeasuresAbdul MutholibDermaga penyebrangan 35 Ilir dengan tujuan Muntok dilayani oleh 6 Enam kapal dengan kecenderungan menunjukkan bahwa pelabuhan penyeberangan lebih berfungsi sebagai angkutan barang dan kendaraan roda empat dan roda dua R4 dan R-2 dan angkutan penumpang, Menyadari pentingnya keselamatan dalam angkutan penyeberangan operator kapal juga dituntut untuk meningkatkan pelayanan, termasuk ketepatan waktu dan kesiapan alat keselamatan di dalam kapal, misalnya pelampung yang jumlahnya harus disesuaikan dengan isian kapal. Dalam rangka meningkatkan pelayanan keselamatan angkutan laut pada lintas penyeberangan 35 Ilir - Muntok telah dilakukan secara priodik pemeriksaan kapal Roro yang meliputi pemeriksaan konstruksi badan kapal, sistem permesinan, perlengkapan kapal, alat telekomunikasi kapal, alat keselamatan penumpang dan perlengkapan navigasi kapal .Dedeh SuryaniAprilia Yudi Pratiwi Andi HendrawanSafety of shipping is very important and occupies a central position in all aspects of the shipping world. Aspects inherent in the safety of shipping include characteristics of attitudes, values, and activities concerning the importance of the fulfillment of safety and security requirements relating to transport in waters and ports. This paper discusses the role of syahbandar in the cruise shelter. Safety of shipping is an integral part of the role of syahbandar, the study of this article is a literature review or library research. The results show that the role of syahbandar is very important in the safety system of shipping PENDAHULUAN Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terbesar dengan 17 tujuh belas ribuan pulau hanya bisa terhubungkan dengan baik dengan system transportasi multi moda. Angkutan laut merupakan salah satu moda transportasi tersebut, selain memiliki peran sebagai sarana pengangkutan yang secara Nasional dapat menjangkau seluruh wilayah melalui perairan sehingga dapat menunjang, mendorong, dan menggerakkan pertumbuhan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar dalam upaya meningkatkan dan memeratakan pembangunan dan hasilnyaN, 2015 berdasarkan data dari Tahun 2011-2014 banyak terjadi musibah atau kecelakaan kapal laut berbendera Indonesia. Hal ini terjadi karena dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia yang secara otomatis berdampak pada peningkatan kebutuhan ekonomi masyarakat, termasuk pula semakin banyak kegiatan angkutan melalui darat, udara dan lautThamrin, 2015 Keselamatan pelayaran merupakan hal yang sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam segala aspek di dunia pelayaran. Aspek yang melekat pada keselamatan pelayaran meliputi karakteristik sikap, nilai, dan aktivitas mengenai pentingnya terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhanan. Pengabaian atas keselamatan pelayaran cenderung meningkatkan biaya ekonomi dan lingkungan seperti penurunan produksi, timbul biaya medis, terjadi polusi dan penggunaan energi yang tidak efisien. Rendahnya keselamatan pelayaran ini dapat di aklnbatkan oleh lemahnya manajemen sumber daya manusia pendidikan, kompetensi, kondisi kerja, jam kerja dan manajemen proses. Keselamatan merupakan bagian integral pada manajemen perusahaan pelayaran secara umum untuk mendukung kondisi kerja diatas kapal yang lebih baik. Manajemen tidak banya mengaitkan kapal dengan Muh KadarismanThe research aimed to analyze maritime safety and security policy in supporting of marine transportation system. This study uses descriptive method, because the data collected in the form of words, images, and not the numbers. The data comes from interviews, field observations, focus group discussions, videotapes, photos, notes or memos, and other official documents. Data analysis with ethical and emic approach and triangulation process. Determination of Informant with purposive technique. Result of research Sea transport in Indonesia not yet optimally developed, but has strong potency to be developed, considering its characteristic able to do mass transportation. Therefore, the safety and security system is a key factor to be considered and as a basis and benchmark for decision makers. The safety and security system of sea transportation in Indonesia has not run optimally, there are still many accidents both because of natural factors and human factors. Government policies in the maritime field, whether the fishery industry or the shipping industry have not been implemented consistently in accordance with applicable law. So far, the development of maritime potential has been hit by structural problems, and there is no national political awareness of the magnitude of the economic, fisheries and maritime potentials. Little is known about the potential content of Indonesia’s marine resources, thus opening the door for various research and development of Undangundang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi EksklusifA AgustaAgusta, A., & K. 2017. Analisis Undangundang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif. Jurnal Pendidikan Geografi, 172, Crew dan Manajemen dalam Penerapan ISM Code Bagi Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut. Proceeding SENDI_UN NurhasanahA JoniN ShabrinaNurhasanah, N., Joni, A., & Shabrina, N. 2015. Persepsi Crew dan Manajemen dalam Penerapan ISM Code Bagi Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut. Proceeding SENDI_U, 978-979. pX9H.
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/205
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/243
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/407
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/214
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/318
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/439
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/112
  • 8qquv2hy5w.pages.dev/272
  • keselamatan kerja di kapal laut